Saturday, March 15, 2008

please, jangan sampai cina berkuasa...

tulisan ini sebenarnya merujuk kepada diskusi dengan seorang teman kuliah di LKYSPP berkebangsaan Italy beberapa bulan yang lalu. beliau mendapat gelar sarjana pada sastra Cina dan sebelum study di LKY, bekerja di sektor perdagangan italy dengan cina. intinya saat itu kami sedang berdiskusi tentang kebangkitan ekonomi cina dan bagaimana pak dekan selalu bilang tentang bagaimana posisi India dan terutama Cina dalam politik internasional pasca booming perekonomian di dua negara berpenduduk terbanyak di dunia tersebut.

komentar teman saya itu sederhana, tapi juga mendalam untuk di resapi, mengapa..? dia bilang "please, jangan sampai Cina berkuasa... saya tidak ada masalah dengan chinese, mereka adalah orang yang baik2 dan sangat friendly, tapi untuk urusan politik... jangan sampai kita menyesal nantinya..."

kemudian, akhir minggu ini menjadi sangat menarik untuk kembali berfikir diskusi beberapa bulan yang lalu terutama dengan yang terjadi di tibet, olimpiade dan rasa laparnya cina akan ekspansi yang begitu luar biasa...

pertama tama, saya akan memulainya dari sisi ekonomi terlebih dahulu. the economist edisi 13 Maret 2008 memasang judul, the new colonialist, china hunger for natural resources is causing more problems at home than abroad. sedikit kutipan:

THERE is no exaggerating China's hunger for commodities. The country accounts for about a fifth of the world's population, yet it gobbles up more than half of the world's pork, half of its cement, a third of its steel and over a quarter of its aluminium. It is spending 35 times as much on imports of soya beans and crude oil as it did in 1999, and 23 times as much importing copper—indeed, China has swallowed over four-fifths of the increase in the world's copper supply since 2000.

(belum selesai)

No comments: