Monday, March 10, 2008

hey, Malaysia, welcome to the club...



Malaysia tidak akan sama lagi....! dan saya cuma mau bilang "hey, welcome to the club...!" dimana politik akan menjadi semakin ribet, ruwet dan pembangunan mungkin akan semakin sulit untuk dilakukan. well, tapi untuk negara dengan mulit ras, mungkin ini lah jalan terbaik...

untuk pertama kalinya dalam 50 tahun sejarah kemerdekaan Malaysia, koalisi Barisan Nasional tidak mampu mempertahankan posisi mayoritas 2/3 kursi di parlemen. meskipun masih tetap menguasai 63 persen suara di parlemen turun dari 91 persen hasil pemilu 2004, tetapi oposisi yang dipimpin Anwar Ibrahim lewat Partai Keadilan, PAS dan DCA (yang masing-masing memiliki basis masa berbeda) mengkuadrup kan dari hanya 20 kursi menjadi 80 kursi...

Barisan Nasional sebenarnya sudah melakukan sebuah transformasi yang luar biasa pada perekonomian Malaysia. namun begitu, masalah klise tentang teori kekuasaan selalu muncul, Power tend to corrupt, Absolute power corrupt absolutely. paling tidak ada tiga masalah besar yang dihadapi koalisi BN yang menyebabkan mereka kalah.

pertama, masalah politik rasial yang selama ini diakomodir oleh partai berdasarkan ras (dalam koalisi BN, UMNO-MCA-MIC) ternyata tidak mampu lagi diantisipasi. khususnya bagi ras India yang beberapa bulan yang lalu mengadakan demonstrasi besar-besaran terkait isu diskriminasi. kejadian ini mengingatkan peristiwa kerusuhan rasial pada 13 Mei 1969. badawi yang segera "menyingkirkan" para demonstran dan menangkap para pimpinannya dengan UU darurat ternyata harus dibayar mahal oleh merosotnya suara BN pada pemilu kali ini. bahkan pimpinan MIC yang selama 3 dekade menjadi anggota parlemen dan menteri harus kehilangan kursinya oleh seorang anak muda putri Anwar Ibrahim.

kedua, keberhasilan pembangunan ekonomi lewat proyek2 mercusuar yang dimulai oleh Mahatir Muhammad dan di lanjutkan lewat proyek2 yang lebih populis oleh Badawi ternyata hanya dinikmati segelintir orang. F1, kasino, mall2 mewah dan berbagai proyek lainnya tidak mampu mendistribusikan kekayaan kepada rakyat banyak.bahkan untuk kalangan bumiputera yang diuntungkan lewat program NEP. indikator lainnya adalah ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan harga dan meningkatnya harga minyak secara drastis. tentunya isu ekonomi ini mampu dijadikan isu besar oleh para oposisi untuk memperlemah posisi BN.

ketiga, ketidak mampuan BN dalam membasmi penyakit KKN yang mendarah daging dalam tubuh pemerintah Malaysia. hal yang wajar bila dilihat dari absolutnya kekuasaan mereka dan tanpa oposisi yang kuat.

tiga hal ini kemudian dijadikan isu bagi oposisi bahwa Malaysia butuh untuk berubah, dan Malaysia tidak akan sama lagi. lihat reaksi berlebih dari Mahatir, bahwa Badawi harus mengundurkan diri dan bertanggung jawab atas "kekalahan" ini, ia sendiri menyesali telah memilih Badawi sebagai penggantinya.

hey, welcome to the club Malaysia...
selamat menikmati dinamika yang akan membuat politik semakin ribet dan rumit...
seperti yang kami alami di Indonesia... :)

No comments: