Sunday, March 2, 2008

Awas Teroris! (?)


sejak hari rabu kemarin (27 feb 08) singapore digegerkan dengan larinya Mas Selamat Kastari, tersangka teroris no 1 asal indonesia. paling tidak ada 3 point penting mengenai masalah ini yang bisa didiskusikan, tentang reaksi, aksi dan pandangan kedepan.

pertama, reaksi yang diberikan oleh media dan pemerintah Singapore terhadap masalah ini terlalu berlebihan. koran-koran lokal membesar-besarkan masalah ini di headline nya dengan judul-judul yang menakutkan (khas media lokal sini). selain itu juga pemerintah singapore menempel peringatan kepada warganya untuk berhati-hati dan melaporkan apabila bertemu dengan orang dengan foto diatas. pengumuman ini ditempel dimana-mana, di bis, halte, stasiun MRT, mall, dan tempat-tempat umum lainnya. lalu 3 provider hp (singtel, starhub dan m1) mengirimkan MMS berisi foto dan peringatan kepada 4 juta nomor HP di singapore. saya sendiri tidak menerimanya dikarenakan belum mengaktifkan layanan MMS.

mengapa berlebihan? the International Centre for Political Violence and Terrorism Research, singapore, menyatakan bahwa sebenarnya mas kastari tidak punya kapasitas apa-apa saat ini untuk melakukan tindakan teroris, karena mas kastari hanya seorang diri dan dengan tujuan hanya untuk survive dan melarikan diri dari singapore. selain itu, jika dibandingkan dengan teroris-teroris hukum dari indonesia alias para koruptor yang disambut dengan karpet merah dan disuguhi fasilitas lainnya tentunya amat kontras.

kedua masalah aksi, adalah suatu hal yang lucu apabila seorang teroris yang di klasifikasikan sebagai no.1 oleh pemerintah singapore bisa melarikan diri dengan begitu mudahnya. mungkin beda cerita kalau terjadi di Indonesia atau Malaysia. di Singapore yang katanya keamaanan adalah no.1 di wilayah ASEAN kejadian ini tentunya amat memalukan. terlebih, mas kastari melarikan diri dari tempat yang disebutkan sebagai Singapore Guantanamo's. aksi mas kastari saya sendiri mengacungkan jempol! mantap!

lalu apa dampaknya dari aksi mas kastari ini? selain ketakutan yang "mencekam" lewat pemerintah dan PR2nya kepada masyarakat singapore, tentunya imigrasi Indonesia yang menjadi berabe terkait masalah ini. apalagi di isukan bahwa kastari ingin sekali kabur ke Indonesia, mengingat istrinya adalah orang malang. dan dia pernah mengajukan menjadi WNI.

sementara itu dari Tim Pembela Muslim menyebutkn bahwa sebaiknya pemerintah Indonesia tidak kebakaran jenggot mengenai masalah ini, mengingat opini tentang terorisme yang dilakukan JI belum tentu benar. selain itu pula, ada indikasi bahwa Mas Kastari sengaja dilepas lalu memudahkan untuk dibidik seperti yang terjadi pada faturrachman al gazi.

ketiga, akankah hal ini kemudian akan berdampak kepada perjanjian kerja sama pertahanan yang sempat di drop oleh Lee Kuan Yew karena isu ekstradisi. mengingat Indonesia sendiri mengajukan syarat ekstradisi koruptor2 yang ada di singapore agar DCA bisa dilaksanakan. di sisi lain Singapore tentunya tidak bisa sendiri untuk menghadapi ancaman2 yang ada, bukan hanya terorisme tetapi juga masalah2 strategis lainnya, sperti selat malaka dan kerja sama militer.

wallahualam...

No comments: