Thursday, March 13, 2008

mahalnya harga pilkada...

perubahan politik yang ada pasca orde baru memang memberikan kesempatan yang luar biasa bagi kita untuk berpesta demokrasi. tapi masalahnya, yang namanya pesta pasti mahal. saya tidak tau tepatnya berapa yang harus dihabiskan setiap kandidat gubernur/bupati/walikota dalam setiap pilkada. hanya beberapa kali mendengar, dan datanya sebenarnya tidak jelas juga. ada beberapa point biaya yang harus dikeluarkan kandidat dalam setiap pilkada:

  1. ongkos kendaraan, ini salah satu biaya paling mahal yang harus dikeluarkan oleh kandidat. hal ini sangat penting, mengingat dibutuhkan kendaraan partai politik untuk dapat maju menjadi kandidat dalam pilkada. bisa 1,2,3 atau bahkan serombongan rame2. makin besar persentase parpol tersebut terhadap kursi DPRD, makin besar biaya yang dikeluarkan. dan hebatnya ongkos kendaraan, seperti kita naek bis PPD di Jakarta, tidak ada tanda terimanya, dan dbayar cash. saya dengar si anu menyiapkan 100 M untuk membayar sebuah partai pada Pilkada di salah satu provinsi, si itu juga memberikan puluhan miliar untuk sebuah pilkada di daerah X, si dia juga bayar sekian M untuk dapet tiket kendaraan di pilkada Y.
  2. ongkos rame2in, untuk terlihat lebih canggih, bukan cuma partai saja yang mendukung, si kandidat biasanya harus ngasih ongkos buat Ormas/Orkep untuk ikut2an ngedukung dia. ongkosnya biasanya dibayar ke bos besar organisasi tersebut yang kemudian beliau membagi2 sesuai jabatan di organisasi dan menyisihkan sebagian untuk operasional rame2in pilkada.
  3. ongkos wara-wiri, sekarang bentuknya g cuma kaos dan slayer doank, kaya waktu jaman Orde Baru dulu. paling mahal tentunya iklan di Televisi, yang untuk waktu prime time, biasanya saat2 sinetron dengan satu nama (kaya azizah, chelsea, marijem, dll) berbiaya 20 juta untuk 30 detik iklan. belum lagi iklan di radio, koran, bikin baliho, spanduk, bendera, pin, dan berbagai pernak wara-wiri lainnya.
  4. ongkos muter2 dan kumpul2, di indonesia g afdol kalo lagi kampanye g pake muter2 pake motor, mobil dan truk yang pake sound gede2, sambil menuju ketempat besar, aula/stadion/gelanggang remaja sambil dengerin orasi kandidat ditemani musik dangdut. biasanya ada ongkos buat motor yang ikut muter2 (karena kebanyakan tukang ojek) dan untuk mengurangi pengeluaran ini, kandidat cukup menyediakan artis dangdut ibukota untuk menarik banyaknya hadirin hadirot ke daerah kumpul2.
  5. ongkos pagi2, meskipun zaman sudah berubah, yang namanya ongkos pagi2 tetap menjadi kebutuhan buat kandidat biar menang pilkada. pagi2 sebelum pencoblosan, didepan rumah sudah ada yg datang memberikan sesuatu dengan kode2 khusus biar g lupa saat pemilihan siapa yang harus dipilih.
ongkos pilkada dari berbagai sumber ini bisa disimpulkan sangat mahal, meskipun saya tidak sanggup untuk menuliskannya secara ilmiah dengan data2 yang valid dan bisa dipertanggung jawabkan. tapi satu hal penting yang akhirnya kembali ke pertanyaan kita semua, dari mana si kandidat mendapat uang? dan bagaimana mereka menggantinya nanti..?

entahlah, mungkin ini juga yang menjelaskan mengapa banyak kepala daerah yang tiba2 sakit, karena mw ditangkap KPK....

wallahualam...

No comments: