Pertama, tidak ada satu pun yang akan mengira hasil pemilu di Malaysia akan berakhir dengan hasil kehilangan suara yang cukup signifikan bagi koalisi Barisan Nasional. Namun begitu, dengan alasan-alasan yang sudah saya sampaikan di dua tulisan terdahulu ternyata menjadi cukup jelas bagi pemilih untuk meninggalkan BN. Permasalahannya, setelah kondisi seperti in, tidak ada pihak, mulai dari BN, partai oposisi hingga para pemilih yang tahu, apa dampak dari perubahan peta politik pasca pemilu 2008 dan akan dibawa kemana Malaysia nantinya... lebih menarik bila kita melihat di tingkat lokal, lihat berita ini, berita ini dan berita ini,

Kedua, peran penting Malaysian Malay sebagai swing voter ke partai oposisi menunjukan tanda-tanda ada keinginan dari ras mayoritas untuk meninggalkan pola-pola lama dalam politik Malaysia. tipologi politik malaysia yang selama beberapa dekade terakhir ini terjadi didasari oleh kuatnya BN terutama UMNO yang milik ras malay untuk mempertahankan dominasinya. sebelum 2008, hanya pada tahun 1999 terjadi swing voter pada ras malay untuk berpindah ke partai lain (itu pun hanya sebagian kecil, dan dikeranakan kasus anwar ibrahim). menurut pengakuan teman saya yang fungsionaris partai MCA, ras cina dan india sebenarnya tidak dapat berbuat banyak di BN, karena jumlahnya sangat terbatas. dia sendiri melihat fakta terjadi swing voter besar2an yang dilakukan oleh ras malay ke partai oposisi (entah itu PAS, DAP maupun PKR) menunjukan bahwa ras malay juga sudah banyak sadar, bahwa pemerintahan BN perlu merevitalisasi kembali kebijakan2nya.
saya sendiri heran, mengapa kebijakan NEP, yang memprioritaskan ras malay mampu bertahan selama 30 tahun di Malaysia. Mengingat Indonesia pernah gagal lewat program banteng, dan ali baba pada masa demokrasi liberal di Indonesia dan akhirnya kita memutuskan untuk meninggalkan program tersebut. selain itu, saya sendiri adalah orang yang percaya akan kompetisi, proteksi berlebih pemerintah terhadap pribumi tidak akan menghasilkan inovasi, efisiensi dan kemampuan bersaing bagi bumiputera terhadap ras cina dan india. terlebih hasil survey penghasilan perkapita ras malay tetap terbawah dibandingkan pernghasilan perkapita ras cina dan india di Malaysia.

pada akhirnya memang zaman baru harus dilalui oleh Malaysia, 10 tahun lalu kami sudah memulainya dan hingga kini masih tergopoh2, entah 10 tahun lagi Singapore akan mengalami hal yang sama atau tidak? kita tunggu saja...
No comments:
Post a Comment